Belajar Alfabet Baru
Wening Sastrojoyo
March 30, 2025
2 Comments
Genap 2 bulan yang lalu di hari yang tidak pernah terduga. Saya ditelpon Bu Cici dari ruang dokter yang jaraknya hanya 5 meter di depan mata.
"Bisa ke ruang dokter sekarang?"
Ada apa gerangan? Tidak ada waktu untuk kaget karena tidak sampai satu menit saya bisa menjangkau ruangan itu. Di dalam ada dokter Yenni spesialis Patologi Anatomi dan dokter Neshya spesialis Patologi Klinik tapi sedang sibuk dengan laptopnya.
"Kamu mau bantuin dokter Yenni di PA ga?" tanya Bu Cici.
"Mau" jawab saya spontan biarpun belum tau bantuan seperti apa yang dimaksud.
"Kamu jijik'an ga?" tanya dokter Yenni
"Ga dok"
"Ya bagus"
"Saya ngapain dok?"
"Motong, ngetik, ya kya gitu aja" padat singkat irit kalimat, begitulah kesan pertama ngobrol dengan beliau.
"Pokoknya kalau ada PA sekarang kamu yang handle, karena Nindy mau resign 2 minggu lagi" sambung Bu Cici.
"Tapi belajar dulu ya, saya ga ngerti apa-apa"
"Gampang nanti belajar sama Nindy" jawab dokter Yenni seolah hidup ini tiada hal yang sulit. Beliau tipe orang yang easy going, whatever, enjoy every moment no matter what changes along the way, gitulah kyanya...
Biarpun nervous tapi pasrah. Dilanjut ngobrol di ruang PA, berkenalan dengan Nindy. Sebenarnya sudah kenal muka lebih dari 5 tahun, tapi hanya menyapa ala kadarnya. Jangankan ngobrol senyum aja harus bayar. Makanya lebih baik diam karena memang ga pernah ada urusan. Apalagi dengan dokter Yenni tidak pernah berinteraksi sama sekali, biarpun beliau sering datang. Semua saling cuek tapi setelah digabungkan bisa mencair dengan sendirinya.
"Apa yang harus saya lakukan? Saya ga tau apa-apa"
"Gampang ya kya gitu aja"
Nih dua orang serba gampang semua, tapi apanya yang gampaaaang? Gue harus gimana? Jawabannya ga ada yang pasti. Dua-duanya sama aja golongan irit kalimat. Dikira cenayang bisa menebak semuanya. Hidup memang banyak bercanda.
"Nanti ketik hasil ya kak, dari sini" kata Nindy sambil menunjukkan tulisan dokter yang imut seperti rumput sedang bertunas.
"Ketik dari awal, bukan copy paste?" karena selama ini tinggal copy paste dari email hasil ketikan Nindy.
"Ya ketik dari awal"
Lah mati!! Baca tulisan dokter aja ga bisa, gimana mau ngetik. Dokter selain irit kalimat, irit tulisan pula. Pulpennya sampai 2 tahun ga akan habis. It's okay deh. Biarpun pusing tapi lucu. Terlebih bukan sekadar alfabet biasa, banyak makna di dalamnya yang dapat menambah wawasan seputar anggota tubuh manusia yang paling kecil yaitu sel.
Garis lurus paling belakang dibaca "Tumor". Seminggu setelah menghafal bentuk alfabet jenis ini akhirnya bisa mentranslatenya. |
Yang mengherankan ini dokter kenapa percaya aja dengan saya. Langsung dikasih tugas buat ngetik tanpa translate. Dianggap sama seperti Nindy yang sudah menjadi asistennya sejak lahir. Apa ga takut salah, nugasin saya yang bisanya hanya ngepel dan ngelap meja.
Karena sudah dipercaya maka harus belajar dengan serius. Harus sok sibuk biar dibilang orang penting.
Nindy siap membantu kapanpun. Tapi ga mungkin harus mengandalkannya terus. Dia juga banyak kerjaan. Jadi tanya ke Nindy adalah pilihan terakhir jika sudah kehabisan akal. Setidaknya berusaha dulu ga usah manja karena di dunia ini yang boleh manja hanyalah kucing.
Cara termanual jika kesulitan mentranslate sandi rumput adalah cari dokumen sebelum-sebelumnya dengan kasus yang sama. Bongkar obrak abrik dilihat satu per satu. Jika bentuk tulisannya sama berarti diketik disamakan dengan itu. Seperti bermain puzzle atau mainan tebak gambar, carilah perbedaan pada gambar berikut ini.
Seiring berjalannya waktu semakin terbiasa dengan alfabet ini dan selalu menantikan kemunculannya di whatsapp. Girang sekali jika suara notifikasinya mulai terdengar. Karena selalu ada puzzle model baru setiap hari yang artinya life begins with tebak-tebakan. |
Kebanggaan tersendiri jika bisa menyelesaikan dan hanya dikoreksi sedikit. Apalagi kalau benar semua, pasti senyum-senyum sendiri di balik masker sambil teriak dalam hati "Wah pintarnya akuu... Mamak di rumah pasti bangga".
Beneran gampang sih ternyata. Akhirnya bisa sombong setelah bisa membaca cerpen sepanjang ini tanpa bantuan translator. |
Dibaca : Tonsilitis kronis non spesifik disertai lesi limfoproliferatif. Titik-titik itu ada artinya. Selain mentranslate, harus bisa improvisasi dan modifikasi juga. Setiap coretan artinya panjang. Satu kata bisa jadi satu paragraf. Harus rajin baca kasus-kasus sebelumnya. Ciri khas satu lagi dari beliau, udah mah tulisannya kecil, motoinnya blur. |
Whatever happens, I just wanna say thank you to Dok Yen and Nindy for making work more fun and believing in me. I will always try as I can be. I Love You...!!!