Jul 21, 2016

Lucunya Punya Saudara Kembar

Saya dan Cita adalah saudara kembar beda ibu dan bapak alias cumi. Cuma mirip. Mirip sih hanya kata orang kalo ngaca sendiri menurut saya ga mirip tapi mungkin sekilas iya. Karena kami sama-sama berbadan kecil, ukuran baju sama dan pakai kaca mata. Kebetulan kami sekantor, seruangan dan sekosan. Jangankan orang yang jarang ketemu, bos sendiri yang ketemu setiap hari suka salah. Saya jadi Cita, Cita jadi saya. 

Teman-teman sekantor di ruangan lain juga teramat sering ketuker diantara kami. Awalnya sempat bingung kok tiba-tiba ada yang menyapa akrab banget trus berlanjut cerita nyerocos kemana-mana. Karena ga merasa kenal jadi diem aja. Sering dibilang sombong atau angkuh karena dipanggil ga merespon. Ternyata salah orang.


Dari jauh lumayan mirip kan?

Customer pun juga sering salah. Saya baru saja datang setelah shiftnya Cita atau kadang sebaliknya. Tiba-tiba diajakin ngobrol seakan sebelumnya pernah membahas suatu hal dengan saya.

"Yang tadi pagi itu lho mbak, mbak lihat sendiri kan?"
"Maaf saya baru datang"
"Emang yang tadi pagi bukan mbak?"
"Bukan"

Lucunya lagi saat kantor kami membuatkan ID Card, foto kami sempat tertukar. Di kartu tercetak foto saya nama dan NIKnya tertulis Cita. Atau saat saya mengambil berkas ke bagian SDM sering kali diberi berkasnya Cita. Begitu juga dengan Cita sering diberi berkas saya.

Lain lagi cerita di sekitar kosan. Seperti di warung dan loundry langganan. Saat melihat saya tiba-tiba menyapa "Neng Cita mau beli apa?" atau "Mbak Cita Citata mau nyuci?" Mereka lebih sering menyebut nama Cita. Saya tidak pernah dianggap. Nasib deh.

Soal jalan-jalan liburan saya yang sering diapresiasi biarpun sebenarnya itu buat Cita.
"Kemaren abis dari Lombok ya..?"
"Wah abis dari Kerinci ya... Keren jalan-jalan aja"
Kesannya saya liburan aja ga pernah kerja.

Suatu hari bulan puasa saya dan Cita biasa sholat tarawih di masjid dekat kost. Sering kali bertemu dengan Ibu Dubai. Saya memanggilnya Ibu Dubai karena beliau selalu membawa tas bertuliskan Dubai. Kami sering kali duduk bersebelahan dan beliau sering mengawali pertanyaan dengan,

"Udah kerja neng?"
"Udah bu"
"Oh yg disitu ya..."
"Iya"
Berlanjut ngobrol...
"Kemaren ada temennya yang dari Pacitan itu mana?"
"Saya dari Pacitan bu"
"Lho neng bukan yang dari Bandung?"
"Bukan yang dari Bandung temen saya"
"Wah ibu salah lagi ya, kemaren yang ibu kira dari Pacitan ternyata neng yang dari Bandung" hahaha ada-ada saja...

No comments:

Post a Comment

Comment tapi jangan spamming yess!! Salam hormat High Quality Gembel.