Dulu saya menyebutnya umroh backpacker. Tapi setiap terdengar orang lain kok kesannya bakal keleleran ga punya tempat bersandar yang penting bisa pergi ke masjid. Tak jarang timbul pertanyaan tidurnya dimana, makannya gimana, apa semua cari sendiri? Saya pun membayangkan seperti itu. Seperti kalau backpacking ke negara sebelah.
Beberapa kali diajak temen untuk umroh backpacker saat nongol si tiket promo turun drastis, tapi sering terbentur cuti. Maklum tuan putri hanya punya jatah 12 hari setahun dan sering dibagi untuk berbagai keperluan seperti tugas dari Allah untuk menikmati dunia.
Banyak nasehat dari teman-teman "Kalau sekedar jalan-jalan sih boleh, tapi untuk ibadah jangan yang backpacker donk". Emang backpacker tuh seperti apa? Kalau saya mengartikan pejalan mandiri yang tidak memakai travel agen, bukan seperti borjuis sossialitah unyu-unyu, bukan pejalan seirit mungkin yang bisa sampai kemana-mana melalui jalur terjal melintang kawat berduri makin sengsara makin disebut backpacker sejati. Eits mau jalan-jalan apa menyiksa diri. Jadi lupakan. Intinya berangkat sendiri pakai nyali doank, mau jalur mahal atau murah ya tergantung selera.
Kembali ke umroh. Ternyata yang dikatakan umroh backpacker setelah dijalani ya bukan backpacker seperti yang dikira kebanyakan orang. Mungkin akan lebih cucok disebut umroh mandiri. Agar tidak membayangkan pergi umroh dengan menggendong ransel butut. Kenyataannya persis seperti umroh menggunakan travel agen pada umumnya hanya bedanya beli tiket pesawat sendiri.
Ceritanya begini. Suatu pagi yang cerah sekitar jam 10 pagi di bulan Agustus, saya buka pesbuk grup backpacker, sekedar cari info ya kali aja bikin pinter. Tiba-tiba ada yang share tiket murah KL-Jeddah 600 ribuan periode terbang antara bulan Januari - April tahun berikutnya. Hanya 1,3 jete pulang pergi Apaahh?? Lebih mahalan tiket ke Jogja waktu saya pulang lebaran. Gimana ga kebakaran jenggot. Meluncurlah jempol saya ke web yang dimaksud dan ternyata benar adanya. Di grup pun sudah banyak yang berhasil issued.
Sambil utak-atik booking jadi mikir juga, sepertinya buat wanita mustahil bisa pergi umroh sendiri. Secara usia di bawah 45 tahun harus pakai mahrom. Tapi gapapa lah teman bisa cari belakangan yang penting beli dulu, bisa berangkat atau ga urusan nanti. Eh ga taunya banyak masalah, sudah masukin data pas waktunya payment error. Dicoba berkali-kali tetap ga bergerak. Yo wes lah hoax x selamat deh buat yang beruntung. Setelah itu lupa begitu saja saya tinggal kerja masuk siang...
Pulang kerja jam 10 malem saya meluncur ke pesbuk lagi. Mak plenggong! Ternyata banyaaaakkk banget yang berhasil. Waduh!!!! Ketinggalan jaman. Seketika kaki lemes. Masih adakah satuuuu aja tiket tersisa. Please sudah naik 6-10jt. Hiks! Ga pantang menyerah donk masih lanjut coba lagi dan coba lagi. Untuk tanggal berapanya ga peduli lagi. Begitu harga nongol langsung klik. Giliran payment kadang harganya jadi 24jt, 36jt bahh apa pula ini. Sampai ga terasa waktu bergerak ke jam 00.30 weibe. Baiklah ternyata bukan rejeki saya. Lalu cuci muka ke kamar mandi, lanjut pakai cream-cream pengawet, matiin lampu dan merebahkan diri.
Rasanya masih berat meletakkan hp sebelum merem, masih pengen coba sekali lagi kalau ga berhasil ya udah bukan rejeki. Klik klik klik klik... Jeddeeerr.. Silahkan transfer 1,3jt ke nomer rekening ini sampai pukul... Entahlah ga dibaca sampai selesai. Langsung loncat ganti baju ambil atm dan lari keluar. Tuan putri masih udik ga punya e-banking. Sambil dzikir baca-baca doa yang dihafal, jalan setengah lari lewat bawah pohon mangga yang gelap. Deg-degan juga hampir jam 1 malem masih keluyuran ke atm pula.
Proses tranfer selesai dan 2 menit kemudian masuk notifikasi e-ticket anda telah terbit. Hwaaa... Alhamdulillah Ya Allah berhasil... Masih terbengong-bengong beneran ini tuh mau umroh???
Keesokan harinya dan selanjutnya rajin tanya ke grup, adakah yang punya tiket untuk tanggal 15-22 Februari? Bareng donkk... Ternyata ada, saya... saya... saya... Makin hari makin banyak sampai kira-kira bulan November terkumpul 54 orang dari berbagai kota dan ga ada satu pun yang saya kenal di dunia nyata.
Lalu dibentuklah grup whatsaap untuk koordinasi beli LA (land arrangement) mau yang seperti apa dan ke travel agen yang mana. Setelah berunding terpilihlah salah satu travel agen di Jakarta dengan harga 385$ + visa 90$. Dengan fasilitas bus antar jemput dari dan ke airport, city tour, hotel bintang 3, makan 3 x sehari, muthowif, air zam-zam 5 liter dan lain-lain persis seperti travel agen pada umumnya. Sebenarnya banyak pilihan harga mau bintang 4 5 atau kejora tergantung selera. Ada juga pernak pernik perlengkapan seperti seragam batik, koper, buku manasik, slayer seharga 700 ribu tapi opsional boleh beli boleh tidak, saya memilih tidak... Tau kan alasannya hihihi...
Sedangkan berkas-berkas yang diperlukan untuk membuat visa seperti paspor dan lain-lain, cukup mengirimkan lewat pos atau diantar langsung ke rumah bapaknya. Begitu juga setelah visa selesai akan dikirim ke alamat masing-masing atau diambil sendiri. Praktis bukan. Untuk manasik diadakan serentak di Jakarta bareng dengan grup-grup lain yang memakai jasa bapak itu. Saya usahakan datang setidaknya agar kenal dengan teman segrup.
Tiba dihari yang ditunggu-tunggu. Kami menentukan tempat meeting point di KLIA depan mekdi untuk membagikan name tag. Karena berangkat dari kota masing-masing ga serentak. Ada yang berangkat sehari sebelumnya dan ada yang pagi. Akhirnya bisa terkumpul semua di ruang tunggu dan kenalan beberapa saat sebelum naik pesawat. Selanjutnya perjalanan umroh berjalan lancar sampai pulang hanya ada sedikit drama dengan bagasi saat pulang. Nanti dicerita berikutnya .
Inilah perincian biayanya
- Tiket Jkt - KL PP : Rp 1.200.000
- Tiket KL - Jeddah PP : Rp 1.300.000
- LA + visa : 475$ = Rp 6.400.000
- Vaksin Meningitis : Rp 300.000
- Mahrom : Rp 500.000
- Manasik : Rp 100.000
- Tiket Jkt - KL PP : Rp 1.200.000
- Tiket KL - Jeddah PP : Rp 1.300.000
- LA + visa : 475$ = Rp 6.400.000
- Vaksin Meningitis : Rp 300.000
- Mahrom : Rp 500.000
- Manasik : Rp 100.000
Totalin aja, habisnya segitu
Alhamdulillah...
Semoga yang udah punya niat dilancarkan Allah hingga sampai ke Baitullah ya, Aamiin Ya Robbal Alaamiin....
Alhamdulillah...
Semoga yang udah punya niat dilancarkan Allah hingga sampai ke Baitullah ya, Aamiin Ya Robbal Alaamiin....
Alhamdulillah mbak wening.
ReplyDeleteTulisan yg sangat bermanfaat, ma ksh.