Kost Bu Haji Pur adalah kost'an tua yang nyaman dan lumayan murah dibandingkan dengan sekitarnya. Jarang sekali ada kamar kosong tiap kali penghuni keluar tak berapa lama akan terisi lagi. Kamarnya ada 7, dulu harganya sama aja mau bawa barang elektronik magic com, kulkas, TV ga ada penambahan biaya. Sekarang karena biaya listrik mahal jadinya dikenakan biaya lagi. Letaknya strategis dekat dengan rumah sakit, kampus dan kawasan industri. Untuk karyawati rumah sakit dan mahasiswi bisa dengan jalan kaki, tapi untuk karyawati di kawasan industri masih perlu naik ojek. Dekat jalur angkot dan bus antar propinsi.
Masing-masing kamar punya kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda. Pertama kamar paling depan (grup kamar luas) sebelumnya ditempati oleh Siti tapi sekarang telah resign dan ditempati oleh Nazia. Kamarnya lumayan luas dibanding kamar Saya, Cita, Yuyun dan Hani (grup kamar sempit). Tapi kunci pintunya rusak jadi harus pakai gembok. Dindingnya masih bersih tapi langit-langitnya pendek. Kalau musim kemarau panasnya bener-bener oye. Di depannya ada kolam lele dan lelenya pernah lompat malem-malem masuk ke sepatunya Siti.
Kamar kedua kamarnya Titis, dulu ditempati oleh Yuyun. Kamarnya sama seperti kamar Nazia, luas tapi langit-langitnya pendek. Pintunya juga rusak dan harus pakai gembok. Catnya bersih tapi kalau hujan suka bocor dan air dari depan pintu kalau hujannya deres suka masuk. Langit-langitnya pernah jebol diinjak kucing.
Masing-masing kamar punya kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda. Pertama kamar paling depan (grup kamar luas) sebelumnya ditempati oleh Siti tapi sekarang telah resign dan ditempati oleh Nazia. Kamarnya lumayan luas dibanding kamar Saya, Cita, Yuyun dan Hani (grup kamar sempit). Tapi kunci pintunya rusak jadi harus pakai gembok. Dindingnya masih bersih tapi langit-langitnya pendek. Kalau musim kemarau panasnya bener-bener oye. Di depannya ada kolam lele dan lelenya pernah lompat malem-malem masuk ke sepatunya Siti.
Kamar kedua kamarnya Titis, dulu ditempati oleh Yuyun. Kamarnya sama seperti kamar Nazia, luas tapi langit-langitnya pendek. Pintunya juga rusak dan harus pakai gembok. Catnya bersih tapi kalau hujan suka bocor dan air dari depan pintu kalau hujannya deres suka masuk. Langit-langitnya pernah jebol diinjak kucing.
Kamar ketiga, dulu pernah ditempati Anggi, Saya, Ayu dan terakhir Hani tapi sekarang masih kosong karena pintunya rusak. Kamarnya setipe dengan kamar Nazia dan Titis, luas tapi langit-langitnya pendek. Langit-langitnya pernah jebol juga diinjak kucing. Temboknya rontok luar biasa dan catnya juga kotor sekali. Dulu saya tutupi pake bekas kalender biar kelihatan agak bersih dan masih menempel sampai sekarang. Pintunya dimakan rayap tiap hari pasti banyak rontokannya, pokoknya setiap masuk kamar harus nyapu dulu dan inilah yang menyebabkan pintunya makin lama makin lapuk hingga sampai sekarang belum juga dibenerin. Padahal sudah banyak yang nengok pengen nempatin. Mejanya fraktur sekarang masih mangkrak diluar.
Keempat
kamarnya Yuyun. Sebelumnya ditempati oleh Lusi, Fitri dan Esti. Pernah dicat oleh Yuyun jadi
kelihatan paling bersih, tapi lebih sempit dibanding kamar Titis dan
Nazia. Kamar paling khas karena setiap dibuka pintunya berderit kegosrok lantai
(istilah lain kegosrok apa ya?). Ketauan banget kalau Yuyun datang atau
keluar kamar pasti pintunya bunyi NGOOOKK..!! Kalau hujan suka lembab
dan bikin lemari jamuran. Deket dengan meja kompor, meja TV dan kursi tempat kongkow-kongkow, jadinya sering kebrisikkan.
Kelima
kamarnya Hani, sebelumnya kamarnya Mita. Sama dengan kamar Yuyun punya ciri khas pintu berderit kegosrok
lantai tapi masih mending. Tidak begitu lembab. Catnya lumayan dekil banyak bekas-bekas lem untuk menempelkan sesuatu oleh anak-anak kost terdahulu.
Keenam
kamarnya Cita. Menurut saya kamar paling sempurna diantara yang lain,
termasuk golongan kamar yang sempit. Ga lembab karena
sinar matahari pagi bisa masuk. Pintunya pun juga bagus bisa
ditutup walaupun tidak dikunci. Tapi tidak dikasih lemari karena bawa
sendiri dari kost yang lama. Dindingnya sama aja banyak lukisan abstrak.
Ketujuh
kamar saya, sebelumnya ditempati oleh Alis. Paling pojok dekat dengan kamar mandi, tangga ke loteng dan dapur ibu. Kalau ibu lagi masak-masak pasti baunya masuk ke kamar.
Termasuk golongan kamar sempit juga tapi paling adem karena
langit-langitnya tembok bukan asbes seperti kamar yang lain. Diatas kamar saya ada loteng dan kamar mandi tempat kami
mencuci baju. Kena sinar matahari pagi tapi karena bersebelahan dengan kamar mandi jadi sedikit lembab. Kalau
siang agak gelap kalau mo baca lampu harus dinyalakan. Pintunya ga
bisa ditutup harus diselot atau dikunci sekalian. Dindingnya lebih abstrak dari pada kamar Cita.
Temen kesayangan Yuyun, tersangka yang suka ngacak-acak tempat sampah dan nyolong makanan di meja, tidurnya selalu di rak sepatu Mita. |
Begitulah masing-masing kamar punya cerita yang unik. Dulu kami semua sempet berkeluh kesah karena lemarinya reyot semua dan satu per satu pintunya lepas. Tapi akhirnya diganti yang baru. Mengenai tempat tidurnya semua rata, spring bed jadul warnanya dekil yang hanya terselamatkan bersihnya karena tertutup sprei. Kalau ditidurin suaranya kerkit-kerkit per'nya beradu dengan tulang. Hahhaa...
Sudah lama saya pengen pindah ke kost ini karena ada teman kerja yang seruangan yaitu Alis dan Cita, dan juga teman-teman sekantor di ruangan lain. Selain itu juga di kost yang lama sering tidak nyaman, banyak cowok temen anaknya ibu kost yang berisik maen game di ruang tengah, yang mana setiap mau ke toilet harus lewat ruang itu. Risih jadinya. Awalnya ga enak karena ibu kost bersahabat karib dengan Ibu Haji Pur, temen ngerumpi sehari-hari. Pernah suatu hari ngobrol pengen pindah ga taunya nyampe ke telinga ibu kost dan ga dibolehin. Akhirnya saya bertahan. Tapi suatu hari ibu kost dengan terpaksa minta maaf karena kamar saya mau ditempati anaknya, dan saya disarankan pindah ke kost Bu Haji Pur. Horeee... Dengan senang hati donk.
Dulu ada teteh yang tiap pagi bersih-bersih rumah ibu dan kost'an tapi sekarang telah berhenti. Akhirnya dibersihkan sendiri oleh ibu kadang-kadang kami juga kalau lagi rajin tapi jarang banget. Jadinya diluar kamar sering kotor dan berantakan, apalagi sering ada kucing yang suka ngacak-ngacak tempat sampah. Menyebalkan.
Kamar Yuyun sebelum pindah yang kelihatan gantungan gemboknya. |
Rak piring dan segala isinya, banyak barang peninggalan anak kost yang dulu-dulu. |
Makanan anak-anak kost. |
Karena ada saja yang males beres-beres jadi bikin peringatan ini diatas namakan ibu kost, tapi tetap aja susah berlaku. Oleh ibu dikasih pinjem tabung gas 3 kg dan kami patungan membeli kompor. |
Sebelum kost disini saya suka maen, masak dan makan bareng rame-rame. Bersama Ima, Nci, Cita, Alis dan Siti. |
TVnya Cita dan Yuyun serta parabolanya, di cuaca cerah gambarnya renyek kalau habis hujan bagus. Magic comnya punya Mita. |
Hani, Bu Haji Pur, Saya, Siti dan Yuyun saat mengantarkan Siti pindahan. Hiks hiks...tersenyum dalam tongsis. |
Rumah Bu Haji Pur tampak dari luar. |
No comments:
Post a Comment
Comment tapi jangan spamming yess!! Salam hormat High Quality Gembel.