Seperti biasa nona temen sekamar sudah tertidur saat saya keluar dari kamar mandi. Saya mandi belakangan setelah beliau karena butuh waktu agak lama untuk menggosok gigi. Di mulut saya banyak sariawan ada beberapa titik di bibir dalam bawah, dalam atas, di lidah dan juga tenggorokan sakit untuk menelan. Bahkan diujung rahang terasa sakit jika dipegang. Sehingga untuk menggosok gigi harus ditutup dengan jari dan digosok pelan-pelan.
Selama di Bandung saya tak lepas dari sariawan satu sembuh muncul lagi dua, belum sembuh nongol lagi di sebelahnya. Jadinya perih sana sini seperti saat kau meninggalkan diri ini.. Sering kali kalau makan sambil berkaca-kaca bahkan menitikkan airmata. Di minggu terakhir jangankan makan, ketawa aja sambil nangis nahan perih. Bibir harus dijepit pakai tangan agar jangan sampai ketawa lebar. Nona Christine suka ngomong nyeletuk yang aneh-aneh, alhasil saya tak bisa menahan tawa dan diakhiri dengan meringis. Andaikan tidak lagi bertamu di tempat orang, saya akan menyendiri agar bisa diam membisu.
Biasanya diawal terluka di dalam mulut, sebelum melebar segera colok pakai obat cair ajaib berwarna coklat yaitu Alb*til yang bikin bibir sakiiiit perih kya disobek-sobek tapi seketika langsung sembuh. Kalaupun masih kambuh tinggal dicolok lagi 2-3 kali sudah pasti menghilang. Tapi kali ini sudah terlanjur melebar tak kuasa buat ngolesinnya. Kebayang bakal jingkrak-jingkrak kya ayam di potong.
Seorang sahabat yang biasa bergelut dengan obat-obatan menyarankan untuk membeli K*nalog untuk obat oles dan minum D*nsera agar tidak terjadi peradangan. Saya kurang suka dengan saleb K itu karena tidak enak di mulut dan lebih lama sembuhnya dibanding Alb*til. Seperti ngemut sesuatu rasanya pengen meludah terus dan bergerak sedikit jadi hilang tertelan.
Disarankan juga untuk minum vitamin dan air putih yang banyak. Saya memang mengurangi minum di Bandung alasannya males beser. Minum segelas aja tiap setengah jam harus bolak balik ke toilet. Paling males kalau lagi kerja dengan APD lengkap harus dicopotin satu-satu. Apalagi pintu toiletnya sering macet dan kuncinya susah dicopot. Bibir jadi kering dan pecah-pecah. Itulah gara-garanya.
Sekarang sudah terlanjur begini baru terasa mencegah memang lebih baik dari pada mengobati dan sehat itu mahal. Tapi alhamdulillah badan saya selalu sehat bisa beraktifitas apapun. Hanya sedikit dikasih cobaan jika dibandingkan dengan pasien di rumah sakit yang sering saya temui sehari-hari bisa dikatakan "halah segitu doank". Anggap saja latihan buat jadi wanita sholeha, pendiam, idaman para lelaki yang senyumnya penuh dengan misteri ciyeeee.... Prett !!
Sini om sariawannya diobatin... |
fotonya lucu tuh hehehee
ReplyDeleteabsensi sidik jari jogja