Saya
pernah punya impian untuk jalan-jalan ke Jepang tapi tidak pernah
bermimpi pergi disaat musim semi. Konon musim semi adalah peak season
banyak wisatawan yang ingin melihat bunga sakura sehingga harga tiket selangit. Hotel dan penginapan mulai dari yang
murah sampai yang mahal penuh. Andai saja jadi menantu raja
minyak tentu tidak akan mempermasalahkan hal itu. Berhubung hanya modal ransel cukup bersyukur saya pernah melihat sakura di
Chiang Mai, tidak usah bermimpi terlalu tinggi untuk melihat sakura di
negerinya.
Banyak disarankan pergi liburan di low season agar bisa mendapatkan tiket murah meriah atau
pesan tiket jauh-jauh hari sampai berbulan-bulan sebelumnya. Karena agak
kesulitan dalam pengaturan jadwal sehingga saya takut untuk
memesan tiket seperti itu. Rasanya mustahil bisa pergi ke Jepang di
musim semi dengan harga tiket yang terjangkau oleh saya.
Suatu hari diakhir bulan Maret tiba-tiba ada rejeki nomplok, teman dari Backpacker Dunia memberi
kabar sekaligus membantu membookingkan tiket promo murah air dari
Kuala Lumpur ke Tokyo dengan harga 1,3jt pp buat awal bulan April yang mana sakura lagi blooming bloomingnya. Tentu saja menggiurkan. Jarang-jarang di musim semi ada tiket murah. Kebetulan Jakarta - KL juga lagi promo 700rb pp. Sehingga total Jakarta - Tokyo 2jt pp. Murah donk, harga biasa one way antara 2-4jt untuk pesawat jenis low cost, untuk pesawat full service
sudah pasti diatasnya. Tapi berangkatnya tinggal 14 hari lagi, saya sempet
khawatir dengan visa. Paspor saya masih yang biasa sehingga belum bebas visa. Yang penting tiket dulu deh urusan visa bisa diatur.
Beli
tiket mendadak dengan harga murah dimusim semi, menurut saya luar biasa. Sebagai perbandingan jika ikut paket tour dengan tanggal dan
jumlah hari yang sama harganya antara 15 - 18 jt. Dih ga banget. Kalau
duit bisa cetak sendiri sih pasti mau.
Singkat
cerita alhamdulillah pengajuan visa lancar dan tiba saatnya mengajukan
surat cuti di tempat kerja. Seperti biasa bos rada kenceng kalau ada surat cuti di mejanya.
"Cuti mau kemana lagi?" tanya beliau bercanda tapi bernada sewot.
"Mau pulang kampung bu, mau lamaran"
"Perasaan kamu tiap cuti lamaran mulu"
"Iya bu yang nglamar saya banyak hehehe..."
Biarpun
sedikit diceramahin tapi akhirnya dikasih juga. Yes. Welcome to
Japaaan...!! Sebagai pelengkap sempurnanya sandiwara saat mulai cuti update status "Pacitan" jadi beneran dikira pulang kampung.
Mohon maaf, kalau bilang ke
Jepang pasti heboh. Biasanya bakal ada yang nitip ini itu. Berhubung hanya menggembel sendirian dan baru pertama kali,
belum kebayang seperti apa. Kalau titipan ga dapet dikira
ga peduli, bisa bisa sibuk dengan titipan dan ga fokus menikmati
dunia. Belum lagi kalau gede gimana bawanya karena ga beli bagasi. Dan paling penting duit saya sangat terbatas kan belum jadi menantu raja minyak. Jadi okey ya anggaplah hanya cuti di rumah bukan
ke Jepang hehehe...
Sesaat setelah landing di Narita |
hehe untung gak ketahuan sama bos kalau pergi ke jepang .
ReplyDelete